7 Kebiasaan yang Bikin Fungsi Otak Melemah

Cleopurewater

0 Comment

Link

Otak adalah pusat kendali tubuh manusia. Mulai dari berpikir, mengingat, membuat keputusan, hingga merasakan emosi, semua itu melibatkan kerja otak. Namun sayangnya, banyak orang tidak menyadari bahwa kebiasaan sehari-hari yang tampak sepele justru bisa membuat fungsi otak menurun secara perlahan.

Jika tidak diatasi sejak dini, penurunan kognitif bisa berdampak serius di kemudian hari. Mulai dari mudah lupa, sulit berkonsentrasi, dan otak pun akan cepat menua. Kabar baiknya, kebiasaan buruk bisa diperbaiki. Yuk, kenali tujuh kebiasaan yang bisa bikin otak melemah, dan mulailah hidup lebih sehat dari sekarang.

1. Kurang Minum Air Murni

Dehidrasi ringan saja bisa mengurangi kemampuan kognitif. Sebab, otak membutuhkan cairan untuk menjaga konsistensi sinyal antar sel saraf. Jika kekurangan air, maka tubuh akan merasa cepat lelah, sulit berpikir jernih, bahkan pusing.

Karena itu, cukupi kebutuhan air minum setiap harinya. Tapi, bukan sembarang air, tubuh perlu asupan air murni yang segar dan bebas kontaminan, seperti CLEO PURE WATER. CLEO menggunakan teknologi Nano Filter 0,0001 mikron untuk menyaring partikel ultra-halus, dan telah terbukti bebas BPA serta aman dari bromat. Inilah mengapa CLEO lebih segar dan sehat, karena air murni lebih baik untuk otak dan tubuhmu.

2. Tidur Tidak Teratur

Begadang atau tidur larut malam karena scroll media sosial adalah kebiasaan yang terlihat sepele, namun perlu diubah. 

Saat tidur, otak melakukan proses detoksifikasi dan memproses serta menyimpan ingatan agar kamu bisa mengingat informasi dengan lebih baik. Kurang tidur mengganggu jalur komunikasi di otak, yang membuatmu sulit berpikir jernih.

Tips sederhana: buat rutinitas malam yang konsisten, seperti membaca buku atau journaling, untuk membantu tubuh mengenali sinyal tidur. Matikan lampu, jauhkan ponsel, dan minum segelas air murni sebelum tidur untuk membantu tubuh lebih rileks.

3. Terlalu Banyak Konsumsi Gula

Asupan gula berlebih, terutama dari makanan olahan, bisa mengganggu keseimbangan kimia di otak. Gula menciptakan lonjakan energi sesaat, lalu diikuti “crash” yang membuatmu lelah dan sulit berkonsentrasi. Dalam jangka panjang, konsumsi gula tinggi dapat menyebabkan resistensi insulin di otak.

Cegah dengan memilih camilan sehat, perbanyak buah-buahan, dan tentu saja, pastikan tubuhmu tetap terhidrasi dengan air yang cukup setiap hari.

Baca Juga: Wajib Tahu, Ini 5 Kebiasaan Pagi Hari untuk Tingkatkan Produktivitas

4. Kurang Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik berperan besar dalam mengalirkan darah dan oksigen ke otak. Saat berolahraga, otak menerima asupan nutrisi yang membantu memperbaiki sel dan meningkatkan hormon dopamin, hormon yang bertanggung jawab atas motivasi dan rasa bahagia.

Tak perlu olahraga berat. Cukup gerakkan tubuhmu secara aktif 20–30 menit sehari, seperti berjalan kaki atau naik-turun tangga. 

5. Multitasking Berlebihan

Multitasking bukan tanda produktif, justru sebaliknya. Otak membutuhkan waktu sekitar 15–20 menit untuk kembali fokus setiap kali berganti tugas. Jika dilakukan terus-menerus, multitasking bisa menyebabkan stres dan mempercepat kelelahan mental.

Coba praktikkan teknik mengerjakan tugas serupa dalam satu waktu agar otak tidak cepat lelah. Jangan lupa beri jeda antar aktivitas dan minum air murni setiap jeda untuk menyegarkan pikiranmu.

6. Jarang Interaksi Sosial

Interaksi sosial merangsang kerja otak, meningkatkan daya ingat, dan memperkuat fungsi emosional. Sebaliknya, kesepian bisa meningkatkan kadar kortisol (hormon stres) yang berkaitan dengan penurunan kognitif.

Luangkan waktu untuk ngobrol langsung, bukan hanya lewat chat. Nikmati momen sederhana seperti ngobrol santai dengan keluarga. Kualitas waktu jauh lebih penting daripada kuantitas.

7. Menghirup Polusi atau Menggunakan Plastik Berbahaya

Tanpa disadari, udara kotor dan bahan kimia dari plastik yang tidak aman bisa terhirup atau masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan minuman. Beberapa riset mengaitkan paparan BPA dengan gangguan perkembangan otak, terutama pada anak-anak.

CLEO memahami hal ini sejak awal. Selama lebih dari 20 tahun, CLEO hanya menggunakan kemasan BPA Free dan kini hadir dengan botol ecogreen rPET yang aman bagi tubuh, dan ramah lingkungan. Karena kesehatan bukan hanya tentang apa yang kita minum, tapi juga bagaimana kita melindungi lingkungan.

Mulai dari Kebiasaan Kecil dan Konsisten

Fungsi otak tidak menurun secara tiba-tiba. Semua berawal dari kebiasaan kecil yang kita lakukan setiap hari. Dengan memperhatikan asupan air, pola tidur, aktivitas fisik, dan interaksi sosial, kita bisa menjaga otak tetap sehat dan tajam lebih lama.

CLEO hadir sebagai bagian dari solusi hidup sehat. Dengan kualitas Air Murni yang lebih segar, bebas BPA, dan aman dari bromat, CLEO bukan hanya menyegarkan tubuh, tapi juga merawat organ terpenting kita: otak.

Ingat, Murni Airnya, Segar Rasanya. Lebih dari sekadar tagline, kalimat ini juga merupakan komitmen untuk hidup lebih sehat, lebih produktif, dan lebih sadar akan pilihan harian kita.

Tags:

Share:

Related Post

Tinggalkan komentar