10 Cara Hemat Listrik, Sehat dan Ramah Lingkungan!

Cleopurewater

0 Comment

Link
cara hemat listrik

Hidup hemat energi bukan hanya soal menekan tagihan listrik, tetapi juga langkah nyata untuk menjaga bumi. Saat kita mengurangi penggunaan listrik, secara tidak langsung kita juga mengurangi emisi karbon dari pembangkit listrik yang mayoritas masih menggunakan energi fosil. Artinya, setiap keputusan kecil di rumah bisa memberi dampak besar bagi lingkungan.

Tak hanya itu, penelitian bahkan menunjukkan bahwa efisiensi energi memiliki hubungan erat dengan pengurangan emisi rumah kaca dan perbaikan kualitas kesehatan masyarakat.

Jadi dengan hemat listrik, kita tidak hanya menekan penggunaan energi, tetapi juga menjaga kesehatan diri sendiri sekaligus bumi.

Lalu, apa saja langkah sederhana yang bisa dilakukan? Berikut 10 cara hemat listrik ramah lingkungan yang bisa kamu praktikkan sehari-hari.

1. Matikan Perangkat Elektronik Saat Tidak Digunakan

Kebiasaan kecil ini sering dianggap sepele, padahal dampaknya besar. TV yang menyala tanpa ditonton, lampu di ruangan kosong, AC yang menyala atau kipas angin yang tetap berputar meski tidak ada orang, semuanya menambah beban listrik. Dengan mematikan perangkat saat tidak digunakan, konsumsi energi bisa berkurang hingga 10%.

2. Gunakan Lampu LED

Lampu LED mengonsumsi energi hingga 80% lebih hemat dibanding lampu pijar tradisional. Selain itu, daya tahannya bisa mencapai 15.000 jam pemakaian, jauh lebih lama dibanding lampu neon. Artinya, kamu bukan hanya menghemat listrik, tapi juga mengurangi limbah elektronik karena tidak sering mengganti lampu.

Bahkan jika sebuah rumah menggunakan 10 lampu LED, tagihan listrik bisa berkurang ratusan ribu rupiah per tahun daripada menggunakan lampu pijar.

Sama halnya dengan bijak memilih kemasan botol sekali pakai, kita bisa lebih ramah lingkungan dengan memilih air minum dalam kemasan yang menggunakan rPET, seperti CLEO Ecogreen

3. Maksimalkan Cahaya Alami

Sinar matahari yang menyehatkan bisa kita dapatkan secara gratis dan berlimpah. Membuka jendela dan tirai di siang hari membuat ruangan lebih terang tanpa perlu menyalakan lampu. Cahaya alami juga bermanfaat meningkatkan mood, menjaga ritme sirkadian, dan membantu tubuh memproduksi vitamin D.

Selain itu, membiarkan udara segar masuk juga mengurangi ketergantungan pada kipas atau AC, sehingga penggunaan energi semakin berkurang.

4. Gunakan Peralatan Hemat Energi

Pernah lihat label bintang hemat energi di kulkas atau AC? Itu bukan sekadar stiker. Peralatan dengan label hemat energi biasanya menggunakan teknologi inverter atau sistem efisiensi daya yang lebih cerdas. Memang harganya sedikit lebih mahal, tapi biaya listrik bulanan bisa jauh lebih rendah.

Sebagai gambaran, kulkas hemat energi bisa mengurangi konsumsi listrik hingga 40% dibanding kulkas biasa. Dalam jangka panjang, investasi ini sebanding dengan penghematan biaya dan lebih ramah lingkungan.

Baca Juga: 5 Inspirasi Gaya Hidup Eco-Friendly untuk Hidup Sehat dan Ramah Lingkungan

5. Bijak Mengatur Suhu AC

AC adalah salah satu penyumbang terbesar tagihan listrik di rumah. Setiap penurunan suhu 1°C bisa meningkatkan konsumsi energi 6%. Jadi, mengatur AC pada suhu 24–26°C adalah pilihan paling bijak: cukup sejuk, tapi tetap hemat energi.

Selain itu, pastikan pintu dan jendela tertutup rapat agar udara dingin tidak keluar secara cuma-cuma. Jangan lupa juga untuk membersihkan filter AC secara rutin juga membuat mesin bekerja lebih efisien.

Sama seperti AC hemat energi, CLEO juga hadir dengan keunggulan Nano Filter 0,0001 micron yang efisien menyaring air murni tanpa pemborosan sumber daya. Keduanya sama-sama efisien dan ramah lingkungan.

6. Cabut Steker Listrik yang Tidak Dipakai

Banyak orang tidak sadar bahwa perangkat elektronik tetap menyedot listrik dalam kondisi standby, fenomena ini disebut “phantom load.” Misalnya, televisi yang tetap menyedot daya sekitar 5-10 watt/jam meski dimatikan menggunakan remote, hal ini dikarenakan TV masih dalam mode standby.

Jika dihitung, satu rumah bisa kehilangan energi setara ratusan ribu rupiah per tahun hanya karena perangkat dibiarkan standby. Membiasakan mencabut steker bukan hanya hemat, tapi juga aman dari risiko korsleting.

7. Gunakan Peralatan Masak Secara Efektif

Memasak bisa menjadi salah satu sumber penggunaan energi yang besar di rumah. Cara menggunakan peralatan masak bisa membuat perbedaan besar, seperti berikut ini:

  • Rice cooker: Alat ini memang efisien untuk memasak nasi. Namun, jika dibiarkan terlalu lama dalam mode “warm” (hangat), energi tetap terbuang karena alat terus menyala. Solusinya, matikan rice cooker segera setelah nasi matang, atau gunakan mode hangat “hanya sebentar sampai nasi siap disajikan.
  • Panci biasa: Jika memasak di atas kompor, gunakan panci dengan tutup rapat. Panas yang terperangkap membuat makanan matang lebih cepat, sehingga gas atau listrik yang digunakan lebih sedikit.
  • Ketel listrik: Untuk air panas, gunakan ketel listrik berdaya rendah, lalu simpan air dalam termos. Ini lebih hemat dibanding merebus air berulang kali setiap kali ingin membuat minuman hangat.

Dengan tips sederhana ini, kamu tetap bisa memasak dengan nyaman sambil menghemat energi listrik atau gas di rumah.

8.Gunakan Setrika dan Hair Dryer dengan Bijak

Menyetrika pakaian sedikit setiap hari bisa menghabiskan lebih banyak energi. Sebaiknya kumpulkan pakaian yang perlu disetrika, lalu lakukan sekaligus. Dengan begitu, panas dari setrika digunakan lebih efisien dan energi tidak terbuang sia-sia.

Begitu juga dengan hair dryer, gunakan hanya saat benar-benar memerlukannya. Jika memungkinkan, biarkan rambut kering secara alami. Selain lebih hemat energi, cara ini juga lebih sehat untuk rambut.

9. Bijak Menggunakan Air

Tanpa sadar, pompa listrik untuk mengisi toren sering kali menjadi sumber konsumsi listrik. Jika dibiarkan bekerja tanpa kontrol, pompa bisa menyala lebih lama dari yang diperlukan. Agar lebih efisien, gunakan pelampung otomatis atau atur jadwal pemakaian sehingga pompa hanya menyala saat benar-benar dibutuhkan.

Selain itu, penting juga untuk menggunakan air seperlunya. Misalnya, jangan membiarkan keran terbuka saat menggosok gigi, mencuci piring, atau menyiram halaman secara berlebihan.

Dengan langkah sederhana ini, kita bisa menghemat energi sekaligus menjaga ketersediaan air agar lebih berkelanjutan.

10. Edukasi Keluarga tentang Hemat Energi

Semua tips di atas akan lebih efektif jika diterapkan bersama-sama. Libatkan anak dalam kebiasaan hemat listrik, seperti mematikan lampu sebelum tidur atau mencabut charger setelah dipakai. Anak yang terbiasa disiplin energi sejak dini akan tumbuh menjadi generasi yang lebih peduli lingkungan.

Ajak keluarga berdiskusi kecil tentang mengapa hemat energi itu penting. Hubungkan dengan hal-hal sederhana yang mereka pahami, misalnya: “Kalau kita hemat listrik, bumi jadi lebih sehat dan udara lebih bersih.”

Hidup Sehat, Hemat, dan Ramah Lingkungan Bersama CLEO

Menghemat listrik bukan sekadar menekan tagihan, tetapi juga menciptakan gaya hidup berkelanjutan. Setiap langkah kecil, mulai dari mematikan lampu hingga memilih produk yang peduli lingkungan, akan berdampak besar untuk masa depan bumi.

CLEO hadir bukan hanya dengan air murni yang segar dan sehat, tetapi juga konsisten menjaga bumi lewat kemasan ramah lingkungan. Misalnya, Cleo Ecogreen memakai botol rPET hasil daur ulang, dan Cleo kemasan 220 ml yang hanya butuh 4 gram biji plastik, menjadikannya lebih ringan dan minim limbah.

Jadi, saat kamu memilih hemat listrik dan CLEO, kamu sedang memilih hidup yang lebih sehat sekaligus mendukung keberlanjutan!

Tags:

Share:

Related Post

Tinggalkan komentar