Cleo Eco Green diluncurkan sebagai varian baru produk Cleo dengan kemasan ramah lingkungan. Peluncuran produk ini merupakan salah satu bentuk #BaktiKamiUntukBumi dalam memberi kontribusi positif bagi lingkungan.
Cleo Eco Green hadir sebagai hadiah bagi Indonesia dan bentuk kepedulian dalam mendukung program pemerintah dalam mengurangi limbah plastik.
Melalui produk Cleo Eco Green, masyarakat diajak untuk lebih bijak dalam mengelola bekas kemasan plastik sekali pakai untuk mengurangi pencemaran lingkungan.
Problematika Plastik di Indonesia, Darurat?
Indonesia sedang menghadapi krisis plastik yang serius. Pada tahun 2019, Indonesia tercatat memproduksi 3,2 juta ton sampah plastik. 87% diantaranya mencemari lautan akibat tidak terkelola dengan baik.
Kondisi ini semakin memprihatinkan karena hanya sebagian kecil yang dikelola dengan benar, sementara sisanya mencemari lingkungan. Salah satu masalah utama adalah kurangnya infrastruktur dan sistem pengelolaan sampah yang memadai.
Sampah plastik sering kali berakhir di lautan, sungai, dan lingkungan terbuka, menyebabkan polusi yang parah. Dampak utamanya adalah kerusakan ekosistem laut dan ancaman bagi satwa liar yang sering kali menelan atau terperangkap dalam sampah plastik.
Selain itu, sampah plastik juga berpotensi membahayakan kesehatan manusia, karena mikroplastik dapat masuk ke dalam rantai makanan.
Perlu kesadaran masyarakat serta dukungan dari industri dan pemerintah untuk mencari solusi yang berkelanjutan. Salah satunya adalah dengan menggalakkan penggunaan produk-produk bebas plastik dan mendukung inisiatif daur ulang yang lebih luas.
Jika tidak segera di atasi, problematika plastik ini akan semakin memburuk, mengancam lingkungan dan kesehatan generasi mendatang.
Cleo Eco Green: Plastik rPET Ramah Lingkungan!
Setiap botol Cleo Eco Green terbuat dari 100% plastik rPET yang merupakan hasil daur ulang dengan standar food grade dari FDA dan BBKK, melansir dari tokobel.com.
Untuk bahan baku, Cleo bekerja sama dengan SOKA yang juga merupakan anak perusahaan dari Tancorp Group. SOKA merupakan perusahaan pengolahan plastik yang mendaur ulang plastik limbah menjadi rPET. Kualitas rPET yanng di hasilkan setara dengan biji plastik murni.
Lantas, apa saja kelebihan plastik rPET?
Melansir dari laman tokoplas.com, rPET adalah singkatan dari recycle polyethylene terephthalate. Polyethylene terephthalate atau di kenal sebagai PET merupakan salah satu plastik yang sering di gunakan dalam kehidupan masyarakat. Jadi, rPET merupakan plastik PET yang telah di daur ulang sehingga mempunyai nilai lebih dan dapat di gunakan kembali.
Plastik recycle polyethylene terephthalate sepenuhnya berasal dari daur ulang serta dapat di daur ulang berulang kembali. Hal ini membuat rPET di anggap menjadi salah satu plastik ramah lingkungan, karena dapat membantu menurunkan penumpukan sampah plastik.
Kelebihan plastik rPET tidak hanya sebatas ramah lingkungan. Ada berbagai kelebihan lain dari rPET selain dapat mengurangi sampah plastik, yakni:
- Mampu mendukung kelestarian alam sekaligus menjaga keberlangsungan bisnis;
- Mengurangi penggunaan energi dan jejak karbon sebuah industri manufaktur;
- Mendorong inovasi bisnis untuk menciptakan produk yang ramah bagi lingkungan.
- Menekan emisi gas rumah kaca dibandingkan dengan PET murni;
- Meminimalisir pencemaran laut akibat limbah plastik.
Bagaimana Proses Daur Ulang PET Menjadi rPET?
1. Pembuangan
Berbagai sampah PET seperti botol plastik sekali pakai biasanya langsung di buang begitu saja. Padahal, akan lebih baik jika plastik PET di buang dengan cara di pisahkan dari jenis plastik lain untuk memudahkan daur ulang.
Inilah pentingnya kesadaran dari masyarakat untuk membuang sampah plastik PET secara terpisah. Untuk memudahkan, biasanya di bawah plastik menunjukkan sebuah kode yang menjelaskan bahwa plastik tersebut berjenis PET.
2. Pengumpulan & pemisahan tahap awal
Setelah sampah PET di buang, plastik akan di kumpulkan dan di pindahkan ke tempat daur ulang. Limbah PET akan di pisahkan dari limbah lainnya jika masih terkumpul dengan sampah lain. Kemudian plastik akan di bentuk menjadi tumpukan bal plastik.
3. Penyortiran & pembersihan
Selanjutnya bal PET akan di buka, di sortir, dan di bersihkan untuk membersihkan label atau isi yang masih tersisa. Lalu plastik akan di parut dan di giling menjadi serpihan plastik. Di tahap ini, setiap serpihan akan di cek jenis dan warnanya.
Serpihan plastik di pisahkan berdasarkan jenis dan warna, di bersihkan kembali dari kontaminan yang tersisa sampai benar-benar bersih. Setelah selesai, plastik bersih akan masuk ke silo pencampuran.
4. Merumuskan aditif
Untuk membuat plastik dapat menjadi barang jadi yang dapat di gunakan, perumusan formulasi aditif dan plastik akan di lakukan.
Penambahan aditif dapat memastikan pembentukan kembali rantai molekul yang tepat sehingga mampu memenuhi kualitas yang di butuhkan dan mempertahankan kualitas intrinsiknya.
5. Compouding
Plastik kemudian di lelehkan dan dicampur dengan aditif. Penyaringan lelehan sangat krusial dalam tahapan ini karena dapat membantu menyaring bahan dari kontaminan yang tidak meleleh. Pemantauan secara teliti akan di lakukan untuk memastikan plastik memiliki kualitas tinggi.
Setelah melalui proses daur ulang, barulah rPET dapat di ubah menjadi barang baru yang siap pakai. Implementasi dari rPET sendiri sangat beragam, mulai dari wadah makanan, minuman, tikar, sampai pakaian.
Nah, jangan ragu lagi untuk pilih produk Cleo dengan olahan plastik rPET. Utamakan tubuh yang sehat dan lingkungan yang lebih baik!
Tinggalkan komentar