Apa Saja Kriteria Air Demineral? Ini 4 Faktanya!

Dian Tanobel

0 Comment

Link
pexels.com/Anna Shvets

Kamu mungkin masih sedikit asing dengan istilah air demineral. Padahal, jenis air ini sering kita temui dengan nama lain air murni atau purified water. Berbeda dengan air mineral, air demineral tidak memiliki kandungan mineral di dalamnya.

Namun tak hanya itu saja, ada banyak kriteria lainnya yang membuat air bisa disebut sebagai air demineral.

Kriteria yang lain juga menjadi pertimbangan mengapa banyak orang memilih untuk mengonsumsi air demineral alih-alih air yang masih memiliki kandungan mineral di dalamnya. Berikut ini adalah beberapa kriteria air demineral yang perlu kamu ketahui.

1. Kandungan TDS Rendah 

Kriteria air demineral yang paling jelas adalah kandungan total dissolved solid (TDS) di dalamnya. TDS adalah jumlah partikel yang terlarut dalam volume air tertentu. Tingkat TDS ini menjadi cara untuk menggambarkan kualitas air. 

TDS bisa mengukur zat organik dan anorganik seperti kalsium, magnesium, kalium, natrium, dan sebagian kecil bahan organik. Jumlah TDS yang aman dikonsumsi manusia adalah air yang mengandung TDS di bawah 300 parts per million. 

Pada air demineral, TDS yang terkandung di dalamnya rata-rata sangat rendah yakni di bawah 10 ppm. Artinya, air tersebut benar-benar tidak mengandung mineral anorganik sehingga lebih aman di konsumsi. 

2. Jumlah pH Antara 5 – 7,5

pexels.com/Pixabay
pexels.com/Pixabay

Selain total padatan terlarut, air demineral juga terbebas dari kandungan bakteri dan virus. Hal itu terbukti dengan kandungan pH air demineral biasanya antara 5 – 7,5. Hal itu karena sejumlah senyawa dalam air demineral hilang karena proses pendidihan dan penguapan. 

Berbeda dengan air mineral yang biasanya memiliki kandungan pH antara 6 – 8,8. Sebab, di dalamnya terdapat berbagai jenis mineral seperti magnesium, kalsium, dan kalium.

3. Tidak Mengandung Mineral Anorganik 

kriteria air demineral

Kriteria air demineral selanjutnya adalah tidak adanya kandungan mineral anorganik di dalam air demineral. Mineral terdapat dua jenis, yakni mineral organik dan anorganik. Mineral organik merupakan senyawa yang di butuhkan oleh tubuh, seperti natrium, besi, zinc, dan lain sebagainya.

Sementara mineral anorganik adalah senyawa yang tidak dapat di cerna oleh tubuh yang bersifat beracun dan bisa menyebabkan kerusakan ginjal jika dalam jumlah besar.

Meskipun tidak semua jenis mineral berbahaya, tetapi kita bisa menghindari konsumsi mineral anorganik dengan minum air demineral atau air murni. Sebab, air demineral telah melewati proses filtrasi yang bisa menghilangkan kontaminan zat kimia yang berbahaya seperti BPA.

4. Melalui Proses Filtrasi

kriteria air demineral

Untuk mendapatkan air murni yang bebas mineral anorganik dan TDS rendah, air harus melalui proses filtrasi hingga menjadi air demineral. Ada beberapa macam proses yang bisa d ilakukan untuk membuat air demineral, di antaranya adalah distilasi, deionisasi, dan reverse osmosis (RO).

Nah, proses tersebut nantinya bisa menghilangkan air mineral menjadi air demineral. Selain kandungan mineralnya yang hilang, air demineral juga akan menjadi lebih ringan dan tidak berasa. Namun, hal itu justru akan meringankan kerja ginjal dan baik untuk tubuh. 

Itulah beberapa kriteria air demineral yang bisa memberikan efek yang besar untuk kesehatan tubuh kita. Selain lebih murni, air demineral juga bisa meringankan kinerja ginjal dalam tubuh.

Share:

Related Post

Tinggalkan komentar