Fakta tentang bahaya kandungan Bisphenol A (BPA) pada air minum sekarang kian menjadi atensi publik. Botol atau galon air minum dengan kandungan BPA menjadi di waspadai untuk konsumsi sehari-hari.
Kebanyakan galon air minum berbahan polikarbonat, salah satu jenis galon air minum ulang, beredar di pasaran. Padahal kandungan BPA di dalamnya dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan serius.
BPA Sebabkan Penyakit Kronis, Hoax atau Fakta?
Benarkah fakta berkata demikian? Mari kita cek kebenarannya melalui ulasan para ahli berikut ini,
1. Risiko Diabetes
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa BPA berpengaruh pada hormon dalam tubuh, yang berpotensi meningkatkan risiko berbagai penyakit, termasuk diabetes. Benarkah BPA dapat sebabkan diabetes?
Faktanya, BPA dapat bertindak sebagai endocrine disruptor, yang mengganggu fungsi normal hormon insulin. Ini menyebabkan peningkatan resistensi insulin, salah satu faktor utama yang berkontribusi pada penyakit ini.
Penelitian juga menunjukkan adanya hubungan antara paparan BPA dan peningkatan risiko obesitas. Namun, meskipun ada bukti ilmiah, hubungan langsung antara BPA dan “penyakit gula” ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
2. Pemicu Obesitas
Selain BPA berpotensi sebabkan diabetes, melansir dari DetikHealth, BPA di identifikasi sebagai faktor tambahan yang dapat memicu obesitas. BPA mampu menstimulasi hipertrofi sel lemak (adipocytes) dan mempengaruhi sistem endokrin dengan meniru efek molekul estrogen.
Hal ini di buktikan melalui studi literatur oleh School of Medicine and Health Sciences, Catholic University of Valencia San Vicente Mártir, Spanyol (2021).
3. Gangguan Reproduksi Wanita
Sebuah studi oleh Department of Obstetrics and Gynecology, University of Medicine and Pharmacy, Romania (2020) menunjukkan bahwa BPA memiliki dampak negatif pada berbagai gangguan sistem reproduksi wanita.
Sebut saja seperti proliferasi progresif saluran telur, endometriosis, hiperplasia endometrium kistik, atau kista ovarium, yang dapat berperan dalam munculnya kanker ovarium.
4. Ancaman Kanker Prostat
Selain pemicu obesitas, studi kohort oleh Andalusian School of Public Health, Spanyol (2021) terhadap kelompok Spanish European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition (EPIC) menunjukkan bahwa paparan BPA meningkatkan risiko kanker prostat lebih tinggi daripada kanker payudara.
BPA sebagai senyawa kimia pengganggu endokrin, dapat mengatur jalur sinyal hormon dan fungsi biologis lainnya.
BPA dapat mengikat reseptor steroid seperti reseptor estrogen dan androgen, dan di ekspresikan oleh banyak sel dan jaringan termasuk prostat dan kandung kemih. Ini dapat mengubah homeostasis dan fungsi fisiologis normal, sehingga berpotensi menyebabkan kanker.
5. Risiko Tumor Payudara
Penelitian oleh Department of Pharmacology, Case Western Reserve University (2011) pada janin tikus mengungkap bahwa paparan BPA dapat meningkatkan risiko tumor payudara melalui perubahan molekul kelenjar janin dan pertumbuhan sel tumor yang terkait dengan estrogen.
Sedangkan studi Huazhong University of Science and Technology, China (2021) juga menemukan fakta bahwa BPA dapat di aktivasi oleh enzim metabolisme cytochrome P450 (CYP) dan mempengaruhi perkembangan kanker payudara.
Pasien dengan kondisi kanker payudara memiliki kadar BPA lebih tinggi dalam urin, dan terdapat hubungan positif antara paparan BPA dan risiko kanker payudara yang kemungkinan di modifikasi oleh gen CYP.
Antisipasi Paparan BPA, Apa Saja?
Mengingat risiko kesehatan yang signifikan dari paparan BPA, para ahli menyambut baik aturan baru BPOM. Aturan ini mengenai label peringatan bahaya BPA pada galon air minum berbahan polikarbonat. Harapannya, dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya BPA dan mendorong produsen untuk beralih ke bahan kemasan yang lebih aman.
Dengan adanya regulasi ini, masyarakat Indonesia di harapkan dapat lebih terlindungi dari risiko kesehatan serius. Misalnya obesitas dan kanker, yang di sebabkan oleh paparan BPA.
Karena itu, BPOM secara resmi menerbitkan aturan baru yang mewajibkan pencantuman label peringatan bahaya BPA pada galon air minum. Ini merupakan bagian dari edukasi publik sekaligus bentuk perlindungan untuk masa depan anak-anak Indonesia.
Pilih Cleo, Air Minum Bebas BPA Terbaik!
Terlepas dari itu, Anda kini tak perlu khawatir. Karena Cleo air murni hadir membuat tubuh menjadi lebih sehat dan segar. Cleo sudah BPA Free sejak 20 tahun lalu dan aman dari Bromat.
Cleo merupakan air murni karena di proses dengan teknologi Nano Filter hingga 0,0001 micron. Hal ini membuatnya bebas dari mineral anorganik yang tidak di perlukan tubuh. Jadi segera beralih ke Cleo, yang murni airnya segar rasanya dan menyehatkan bagi tubuh!
Tinggalkan komentar